Sunday, November 5, 2017

AKU

Sepi, hanya dengan sepi ku berteman. 
Ya ya ya. 
Aku paham betul, rasa sakit ini berulang kali kurasakan. 
Dingin yang menusuk hingga tulang rusuk. 
Bukan ragaku yang kedinginan. 
Ia adalah hati. 
Hati yang telah mati.

Kusesap kopi pagi ini dengan syahdu, ah ada yang janggal. Tidak ada manis di cangkirku pagi ini. Ah sial. Air mata, lancang sekali kau mengalir tanpa seizinku. Teringat. Ya, teringat jelas hari dimana kau menyakitiku. Mengambil segalaku, menjadikannya tiada.

***