Kadang disaat kulelah dalam perjalanan, aku bertanya, "kemanakah seharusnya aku pergi? Apa jalan yang aku pilih ini benar? Atau semua hanya khayalan mulukku? Entah.."
Mimpiku jelas, ya aku ingin sekolah tinggi, bahkan sampai S4 pun kujalani. Aku ingin ke Jepang, jelas sejak kelas 3 SD aku sangat terobsesi dengannya. Aku ingin punya rumah untuk bapak dan ibu, karena aku bosan menjadi manusia pra-sejarah. Aku ingin punya keluarga sakinah, mawadah dan warohmah, punya suami yang menjadi imam sesuai khayalanku, punya anak dua kalau bisa sih kembar dan sepasang, tapi aku bersyukur dengan siapapun anakku kelak. Aku ingin jadi ibu rumah tangga yang mengurus anak-anakku dengan cinta dan kasih sayang, serta mengenalkan mereka tentang agama, dibalik itu aku juga seorang wanita karier yang mempunya restoran jepang dan taman baca untuk anak-anak jalanan. Aku ingin menghabiskan masa tuaku bersama suamiku, anak-anakku serta cucu-cucuku. Aku ingin keliling eropa, aku ingin sekali melakukan banyak hal, aku bahkan berharap menjadi Menteri Luar Negeri.
Lalu mengapa aku belum kemana-mana sekarang? Aku bahkan belum melangkah menuju sarjana, sedangkan teman-temanku beberapa sudah keluar negeri..
Hmm mungkin, mimpiku belum mendapat restu dari-Mu.. Mungkin aku terlampau jauh dari-Mu, sehingga aku tidak pernah konsisten dalam hidupku.
"Ya Allah, aku bosan menjadi manusia setengah-setengah. Aku ingin hidup bebas mengejar mimpiku. Tanpa ragu. Tanpa Takut. Aku ingin mendekatkan diri kepada-Mu Ya Allah. Kepada-Mu sang pemilik alam semesta, Ya Allah. Agar mimpi bukan sekadar bunga tidur, agar khayalan tidak menipu akal sehat, dan
agar harapan selalu hadir disetiap tangisku."
6 januari 2015.