Tuesday, February 21, 2023

kampret

Hai, ini Tiwi. Aku sudah lama tidak menulis blog, dan menurutku suasana hatiku yang sekarang perlu banget untuk menulis blog. Aku sadar bahwa tidak semua orang ada di posisi ku, dan tidak semua orang pula setuju dengan pendapatku. Tetapi berhubungan romantis dengan lelaki yang lebih muda itu tidak mudah. Aku mengalaminya sendiri, bahkan dua kali. Ya dua kali. Dua-duanya mengecewakan aku. Membuatku patah berkeping-keping, bahkan mengakuinya saja sudah membuatku malu. Dipermainkan oleh lelaki yang lebih muda dua kali, ya lebih muda 3 tahun. Padahal aku tidak pernah meminta mereka unruk datang, tapi mereka datang. Disaat sudah nyaman, mereka pergi.

Saturday, December 10, 2022

Menuju 2023

Hi, usiaku sudah 28 tahun hari ini. Tak kunjung menemui "kamu" yang memang sudah tertulis untukku, aku masih bisa bersabar dan menunggu. Aku berdoa pada Allah agar tidak akan jatuh cinta sebelum bertemu "kamu". Kadang ada saatnya aku lelah, menangis sendirian tangah malam menunggu kamu datang. Menebak-nebak pertemuan seperti apa yang akan aku alami saat bertemu "kamu", apakah aku bisa bertemu "kamu" tahun ini atau bahkan tahun depan? Aku berharap tahun depan sudah bertemu "kamu" ya. 

Monday, September 12, 2022

Aku ikhlas.

Aku sadar selama ini aku menolak, menolak untuk mengakui bahwa aku patah hati. Aku selalu berpikir bahwa aku biasa saja, tapi makin lama aku sadar bahwa aku terluka. Harga diriku menolak untuk melukai diri sendiri, karena itulah aku marah padamu. Aku selalu benci caramu meninggalkanku. Aku sakit hati. Aku percayakan hati yang tidak pernah kubagi dengan siapapun kepadamu. Kamu adalah salah satu bahagiaku disaat aku terpuruk. Kamu membuatku merasakan apa itu dicintai. Tapi disaat yang sama pula kamu berulang kali menyakitiku. Sampai kamu benar-benar pergi dari hidupku. Aku yang belum siap menerima siapapun ini berusaha menerima orang baru di hidupku, sahabatku sendiri. Tapi aku lagi-lagi aku dikhianati, kali ini bukan dengan wanita lain, tapi dia yang belum siap berkomitmen. Aku kini sudah mengikhlaskan semuanya, aku menerima bahwa mereka yang pernah hadir dalam hidupku bukanlah jodohku. Bahwa merekalah yang membuatku menjadi makin kuat. Aku berterimakasih. Semoga kalian bahagia. Akupun berdoa untuk kebahagiaanku, untuk keluarga yang kusayang. Aku akan terus memperbaiki diri sampai aku menemukan "kamu" yang memang tercipta untuk bersamaku disisa hidupku. Kamu yang menerimaku dan menyayangiku. Aku akan bersabar sampai hari itu tiba, laki-laki yang berani menemui bapak dan kakakku untuk meminta izin hidup bersamaku. Orang yang akan menjadi partner hidup yang bisa menjadikanku wanita paling berharga di dunia. Yang bisa berbagi peran dalam rumah tangga, bisa bersama-sama memperbaiki diri lebih baik dan mengejar mimpi bersama-sama. Kamu yang akan jadi kepala rumah tangga, imam sekaligus partner hidup. Segera datang ya, aku akan sabar.

Tuesday, February 2, 2021

Tuesday, August 25, 2020

Salah pilih

Pernah gak sih kamu takut salah pilih? Atau kamu justru lebih takut kalau tidak memilih?

Sunday, August 9, 2020

malam

Belakangan suasana hatiku sedang tidak baik. Dan banyak sekali pikiran berkecamuk di kepalaku. Di usiaku yang menginjak 26, banyak orang yang mulai mempermasalahkan kapan aku menikah. Aku menikah bukan untuk memenuhi ekspektasi kalian, aku menikah untuk beribadah. Bapak ibuku saja biasa-biasa aja. Ko kalian repot? Aku ingin sekali menaikkan drajat orang tua. Kalian tidak tahu susahnya makan untuk sehari-hari, kalian tidak tahu kan rasanya berpikir besok akan tidur dimana? Tidak akan pernah tau. Banyak sekali pertimbanganku untuk membina rumah tangga. Ibadah terpanjang men. Asli.