"assalamuaikum, moshi-moshi nao-chan.." ucap salamku sambil tersenyum lebar.
"waalaikumsalam, chi-chan.. Gomen ne~ baru sempet nelpon nih, baru beli pulsa ..hehe" sahut suara merdu dari seberang sana.
"iie, gapapa ko nao-chan. Aku seneng banget kmu nelpon aku, o genki desuka?"
"genki desu, chi-chan wa?""genki desu, nao-chan kapan main kesini?""entahlah chi-chan, ayahku gak ngijinin aku pergi sendirian."
"aa souka, sayang banget ya nao-chan.." belum sempat aku selesaikan kalimatku, tiba2 terdengar suara samar-samar dari seberang ..
"Naomi Yoshioka!"
"hai, chotto matte okaasan."
"Chi-chan, ibuku butuh bantuan. Aku tutup telponnya dulu ya chi-chan."
"hai, sayounara.."
ah, aku ingat masa-masaku SMP. Aku memejamkan mata dan menenggelamkan pikiranku.
"hah? Yang bener? Cewe apa cowo?" temanku yang bernama Nana bertanya.
"beneran, dia cewe. Cantik banget, kaya artis, katanya sih pindahan dari Tokyo." sahut Miki.
"wah, sayang banget. Aku pengennya cowo..aaa kalo cowo pasti asyiikk" sahut Mikan sambil berkhayal.
"hei, hei.. Diamlah, diotakmu cuma ada cowo ya? Dasar mesum == " ledek Miki.
"sembarangan kalo ngomong! Baka Miki!!" jawab Mikan setengah marah.
"harusnya kau memanggilku 'onii-san', dasar adik gak tau sopan santun." balas Miki tak mau kalah. Aura kegelapan muncul di sekitar mereka berdua.
"sudahlah, jangan ribut." aku mencoba mendinginkan suasana.
"Chi-chi, Chiaki-chan, jangan ikut campur!" sahut mereka kompak. (chi-chi adalah panggilan untukku yang diciptakan oleh miki)
"okeeh terserah kalian sajalaah." aku mengembuskan nafas kencang.
Miki Yamanaka memang laki-laki yang paling up to date di kelas, dia selalu mendapatkan informasi paling awal disetiap sudut sekolah. Entah datang darimana informasi itu. Kadang hal itu tidak disukai oleh teman-temannya, karena mereka menganggap dia sok tau. Miki dan Mikan adalah saudara kembar. Mereka selalu bertengkar. Miki adalah teman baikku, aku lebih mengenal Miki dibandingkan Mikan.
Mendengar berita itu, awalnya aku tidak tertarik. Ya tentu saja, aku itu kan cewe, masa tertarik sama cewe?
"eh itu diaa, kawaii.. Manis banget!" seruan anak cowo di kelasku terdengar jelas dan lantang.
"anak-anak, diam! Naomi Yoshioka, silahkan kenalkan dirimu." jawab sensei Hiruma Nakamori.
"watashi no namae wa Naomi Yoshioka, saya dari tokyo. Saya pindah kesini, karena orang tua saya pindah kerja ke kyushu, saya sekarang tinggal bersama bibi dan paman saya. Saya rasa cukup, arigatou.."
"hah? Berarti kamu gak tinggal bareng ortu dong?" tanya nana.
"ha..a..ii" jawabnya gugup.
"orang tuamu kan di kyushu, knapa kamu pindah ke hokkaido? Itu kan jauh." tanya nana lagi.
Nana Natsuoka memang cewe yang selalu penasaran dan akan tetap penasaran sampai mengetahui kebenarannya. Memang menakutkan sih, tapi dia baik banget dan murah senyum.
"Natsuoka-san, cukup. Simpan pertanyaanmu untuk jam istirahat. Yoshioka-san kau duduk disamping Chiaki Ishikawa. Ishikawa-san, tolong bantu Yoshioka-san dalam beradaptasi. " ucap sensei.
"hai, wakarimasu." aku berdiri lalu mengangguk.
"eeh? Tunggu dulu, tapi kan pertanyaanku belum dijawab." eyel nana.
"sudah, sudah. Sensei harus pergi, karena ada rapat kedinasan, jadi kalian kerjakan hal. 50. Jangan berisik." jelas sensei.
"Baik sensei!!" jawab kami serentak sambil menyembunyikan senyum dan rasa kegembiraan kami.
Sensei pun keluar kelas, saat sensei menutup pintu kelas, spontanitas seluruh murid di kelas berteriak,
"YATTA!! BANZAI BANZAI BANZAIIII!!" sensei hanya bisa mengelus dada dan tersenym tipis.
Naomi Yoshioka mendekatiku dan berkata sambil memberi hormat (read: membungkuk),
"ishikawa-san, hajimemashite watashi wa Naomi Yoshioka desu. Yoroshiku onegai shimasu. Mohon bantuannya"
aku berdiri dan membalas hormatnya sambil tersenyum, aku tak memberikan sepatah katapun, karena aku bingung mau ngomong apa. Lalu dia duduk di sebelahku.
bersambuuung
"waalaikumsalam, chi-chan.. Gomen ne~ baru sempet nelpon nih, baru beli pulsa ..hehe" sahut suara merdu dari seberang sana.
"iie, gapapa ko nao-chan. Aku seneng banget kmu nelpon aku, o genki desuka?"
"genki desu, chi-chan wa?""genki desu, nao-chan kapan main kesini?""entahlah chi-chan, ayahku gak ngijinin aku pergi sendirian."
"aa souka, sayang banget ya nao-chan.." belum sempat aku selesaikan kalimatku, tiba2 terdengar suara samar-samar dari seberang ..
"Naomi Yoshioka!"
"hai, chotto matte okaasan."
"Chi-chan, ibuku butuh bantuan. Aku tutup telponnya dulu ya chi-chan."
"hai, sayounara.."
ah, aku ingat masa-masaku SMP. Aku memejamkan mata dan menenggelamkan pikiranku.
Flash back.."Hei, hei, katanya hari ini ada murid baru loh !" seru salah satu tamenku yang bernama Miki.
"hah? Yang bener? Cewe apa cowo?" temanku yang bernama Nana bertanya.
"beneran, dia cewe. Cantik banget, kaya artis, katanya sih pindahan dari Tokyo." sahut Miki.
"wah, sayang banget. Aku pengennya cowo..aaa kalo cowo pasti asyiikk" sahut Mikan sambil berkhayal.
"hei, hei.. Diamlah, diotakmu cuma ada cowo ya? Dasar mesum == " ledek Miki.
"sembarangan kalo ngomong! Baka Miki!!" jawab Mikan setengah marah.
"harusnya kau memanggilku 'onii-san', dasar adik gak tau sopan santun." balas Miki tak mau kalah. Aura kegelapan muncul di sekitar mereka berdua.
"sudahlah, jangan ribut." aku mencoba mendinginkan suasana.
"Chi-chi, Chiaki-chan, jangan ikut campur!" sahut mereka kompak. (chi-chi adalah panggilan untukku yang diciptakan oleh miki)
"okeeh terserah kalian sajalaah." aku mengembuskan nafas kencang.
Miki Yamanaka memang laki-laki yang paling up to date di kelas, dia selalu mendapatkan informasi paling awal disetiap sudut sekolah. Entah datang darimana informasi itu. Kadang hal itu tidak disukai oleh teman-temannya, karena mereka menganggap dia sok tau. Miki dan Mikan adalah saudara kembar. Mereka selalu bertengkar. Miki adalah teman baikku, aku lebih mengenal Miki dibandingkan Mikan.
Mendengar berita itu, awalnya aku tidak tertarik. Ya tentu saja, aku itu kan cewe, masa tertarik sama cewe?
"eh itu diaa, kawaii.. Manis banget!" seruan anak cowo di kelasku terdengar jelas dan lantang.
"anak-anak, diam! Naomi Yoshioka, silahkan kenalkan dirimu." jawab sensei Hiruma Nakamori.
"watashi no namae wa Naomi Yoshioka, saya dari tokyo. Saya pindah kesini, karena orang tua saya pindah kerja ke kyushu, saya sekarang tinggal bersama bibi dan paman saya. Saya rasa cukup, arigatou.."
"hah? Berarti kamu gak tinggal bareng ortu dong?" tanya nana.
"ha..a..ii" jawabnya gugup.
"orang tuamu kan di kyushu, knapa kamu pindah ke hokkaido? Itu kan jauh." tanya nana lagi.
Nana Natsuoka memang cewe yang selalu penasaran dan akan tetap penasaran sampai mengetahui kebenarannya. Memang menakutkan sih, tapi dia baik banget dan murah senyum.
"Natsuoka-san, cukup. Simpan pertanyaanmu untuk jam istirahat. Yoshioka-san kau duduk disamping Chiaki Ishikawa. Ishikawa-san, tolong bantu Yoshioka-san dalam beradaptasi. " ucap sensei.
"hai, wakarimasu." aku berdiri lalu mengangguk.
"eeh? Tunggu dulu, tapi kan pertanyaanku belum dijawab." eyel nana.
"sudah, sudah. Sensei harus pergi, karena ada rapat kedinasan, jadi kalian kerjakan hal. 50. Jangan berisik." jelas sensei.
"Baik sensei!!" jawab kami serentak sambil menyembunyikan senyum dan rasa kegembiraan kami.
Sensei pun keluar kelas, saat sensei menutup pintu kelas, spontanitas seluruh murid di kelas berteriak,
"YATTA!! BANZAI BANZAI BANZAIIII!!" sensei hanya bisa mengelus dada dan tersenym tipis.
Naomi Yoshioka mendekatiku dan berkata sambil memberi hormat (read: membungkuk),
"ishikawa-san, hajimemashite watashi wa Naomi Yoshioka desu. Yoroshiku onegai shimasu. Mohon bantuannya"
aku berdiri dan membalas hormatnya sambil tersenyum, aku tak memberikan sepatah katapun, karena aku bingung mau ngomong apa. Lalu dia duduk di sebelahku.
bersambuuung
No comments:
Post a Comment