I'm so glad you made time to see me
How's life? Tell me, how's your family?
I haven't seen them in a while
You've been good, busier than ever
We small talk, work and the weather
Your guard is up, and I know why
Because the last time you saw me
Is still burned in the back of your mind
You gave me roses, and I left them there to die
So this is me swallowing my pride
Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
And I go back to December all the time
It turns out freedom ain't nothing but missing you
Wishing I'd realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and make it alright
I go back to December all the time
These days, I haven't been sleeping
Staying up, playing back myself leaving
When your birthday passed, and I didn't call
Then I think about summer, all the beautiful times
I watched you laughing from the passenger side
And realized I loved you in the fall
And then the cold came, the dark days
When fear crept into my mind
You gave me all your love, and all I gave you was goodbye
So this is me swallowing my pride
Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
And I go back to December all the time
It turns out freedom ain't nothing but missing you
Wishing I'd realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and change my own mind
I go back to December all the time
I miss your tan skin, your sweet smile
So good to me, so right
And how you held me in your arms that September night
The first time you ever saw me cry
Maybe this is wishful thinking
Probably mindless dreaming
But if we loved again, I swear I'd love you right
I'd go back in time and change it, but I can't
So if the chain is on your door, I understand
This is me swallowing my pride
Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
And I go back to December
It turns out freedom ain't nothing but missing you
Wishing I'd realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and make it alright
I go back to December, turn around and change my own mind
I go back to December all the time, all the time
Wednesday, November 30, 2011
Saturday, November 26, 2011
Monita ft. Yovie - Kekasih Hati
Aku yang memikirkan
Namun aku tak banyak berharap
Kau membuat waktuku
Tersita dengan angan tentangmu
Mencoba lupakan
Tapi ku tak bisa
Mengapa... Begini...
Oh..
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku
Oh..
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
Mencoba lupakan
Tapiku tak bisa
Mengapa... Begini..
Oh..
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku
Oh..
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
Bila
Tak menjadi milikku
Aku takkan menyesal
Telah jatuh hati
Oh..
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku
Oh..
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
semoga tak sekedar harapku :)
Namun aku tak banyak berharap
Kau membuat waktuku
Tersita dengan angan tentangmu
Mencoba lupakan
Tapi ku tak bisa
Mengapa... Begini...
Oh..
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku
Oh..
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
Mencoba lupakan
Tapiku tak bisa
Mengapa... Begini..
Oh..
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku
Oh..
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
Bila
Tak menjadi milikku
Aku takkan menyesal
Telah jatuh hati
Oh..
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku
Oh..
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku
semoga tak sekedar harapku :)
I lost my hope
we are close, but your eyes ..
never looked at me, even just once .
I almost lost my hope, or should I say "I never had a chance"
I gave you my heart, but not all of them ..
but it's still hurt, I lost my mind when I'm being with you..
I have to say one word, that's called "love"
but I can't say a thing ..
never looked at me, even just once .
I almost lost my hope, or should I say "I never had a chance"
I gave you my heart, but not all of them ..
but it's still hurt, I lost my mind when I'm being with you..
I have to say one word, that's called "love"
but I can't say a thing ..
hati yang rapuh
photographed, object and edited by Hajar Intan Pertiwi
photographed, object and edited by Hajar Intan Pertiwi
Wednesday, November 23, 2011
THANK YOU
Kupandangi rintik-rintik hujan dari jenjela rumah sakit, dingin yang disebabkan hujan menembus ke paru-paruku. Dingin sekali.
Diluar sana terdapat sebuah keluarga yang menunggu kerabatnya yang
sedang berada di unit gawat darurat, wajah cemas terpaparkan dengan
jelas, anak kecil yang berada disana menangis karena kedinginan,
orangtuanya berusaha menenangkannya. Mereka tidur hanya beralaskan
karpet. Lalu, di koridor rumah sakit terdapat orang-orang berhilir
mudik, mungkin mereka telah atau hendak mengunjungi kerabat dekat
mereka.
Sementara itu, aku duduk di tempat tidur penunggu pasien. Ibu menungguiku sejak siang tadi, beliau pulang hendak mandi dan bebenah untuk kebutuhanku yang tertinggal. Sedangkan Ayahku sedang mengantarkan keluarga guru ku yang tadi mengunjungiku. Mereka mempunyai bayi kecil, ayah dan aku tidak tega melihat bayi sekecil itu terkena air hujan. Lalu, beliau mengantarnya.
Sunyi. Tenang. Dingin. Itulah suasana yang tergambar saat ini. Namun, hanya dengan melihat taman rumah sakit yang terkena rintikan hujan ini membuatku tenang. Udara segar yang tercium saat hujan masuk ke celah-celah pintu kamar rumah sakit membuatku nyaman. Suara petir atau kilatan guntur tak kuhiraukan. Terhapus oleh rasa syukurku kepada-Mu yang telah menghadirkan hujan ini sebagai teman dikala sepiku :)
tiba-tiba kuteringat pada kawan-kawanku yang siang dan sore tadi menjengukku. Mereka adalah kawan yang luar biasa. Aku bangga mengakui mereka sebagai kawanku. Disaat aku berpikir, "apa mereka datang?" , "mereka tau gak ya, aku di kamar nomor berapa?" , "masih pedulikah mereka padaku?" , dan sekarang pertanyaan tersebut terjawab sudah.
Hujan ini mungkin akan sedikit menghambat ibuku kesini, tetapi itu tak masalah. Jadi, beliau dapat menemani adikku yang hendak menghadapi ujian esok hari. Aku memang bukan kakak yang baik, kalau aku jadi dia aku pasti akan cemburu. Karena orang tua yang seharusnya menemaninya saat menghadapi ujian malah tidak disampingnya. Adikku adalah sosok yang luar biasa. Tidak kekanak-kanakkan seperti siswa SMP yang lain. Aku yang sebagai siswi SMA pun malu jika dibandingkan dengannya.
Allah melihat kecemasanku ini, kerabatku menjengukku. Kerabatku membawa anak perempuan yang kira-kira berusia 3 tahun, dia ketakutan melihat tanganku yang diinfus. Aku ingin tahu, apa yang dipikiran anak itu. Apakah dulu aku begitu? Setelah berbincang-bincang sekitar 20 menit. Kedua orang tua ku datang bersamaan. Lega, itulah yang kurasakan.
Sementara itu, aku duduk di tempat tidur penunggu pasien. Ibu menungguiku sejak siang tadi, beliau pulang hendak mandi dan bebenah untuk kebutuhanku yang tertinggal. Sedangkan Ayahku sedang mengantarkan keluarga guru ku yang tadi mengunjungiku. Mereka mempunyai bayi kecil, ayah dan aku tidak tega melihat bayi sekecil itu terkena air hujan. Lalu, beliau mengantarnya.
Sunyi. Tenang. Dingin. Itulah suasana yang tergambar saat ini. Namun, hanya dengan melihat taman rumah sakit yang terkena rintikan hujan ini membuatku tenang. Udara segar yang tercium saat hujan masuk ke celah-celah pintu kamar rumah sakit membuatku nyaman. Suara petir atau kilatan guntur tak kuhiraukan. Terhapus oleh rasa syukurku kepada-Mu yang telah menghadirkan hujan ini sebagai teman dikala sepiku :)
tiba-tiba kuteringat pada kawan-kawanku yang siang dan sore tadi menjengukku. Mereka adalah kawan yang luar biasa. Aku bangga mengakui mereka sebagai kawanku. Disaat aku berpikir, "apa mereka datang?" , "mereka tau gak ya, aku di kamar nomor berapa?" , "masih pedulikah mereka padaku?" , dan sekarang pertanyaan tersebut terjawab sudah.
Hujan ini mungkin akan sedikit menghambat ibuku kesini, tetapi itu tak masalah. Jadi, beliau dapat menemani adikku yang hendak menghadapi ujian esok hari. Aku memang bukan kakak yang baik, kalau aku jadi dia aku pasti akan cemburu. Karena orang tua yang seharusnya menemaninya saat menghadapi ujian malah tidak disampingnya. Adikku adalah sosok yang luar biasa. Tidak kekanak-kanakkan seperti siswa SMP yang lain. Aku yang sebagai siswi SMA pun malu jika dibandingkan dengannya.
Allah melihat kecemasanku ini, kerabatku menjengukku. Kerabatku membawa anak perempuan yang kira-kira berusia 3 tahun, dia ketakutan melihat tanganku yang diinfus. Aku ingin tahu, apa yang dipikiran anak itu. Apakah dulu aku begitu? Setelah berbincang-bincang sekitar 20 menit. Kedua orang tua ku datang bersamaan. Lega, itulah yang kurasakan.
Hospitalized Girl
photographed by Mom, object and edited by Hajar Intan Pertiwi
Tuesday, November 15, 2011
Melihatmu
tahukah kau aku selalu tersenyum saat melihatmu?
tahukah kau aku selalu mengawasimu dari balik punggungmu?
mungkin aku terdengar seperti penguntit, tetapi itulah aku ..
mataku tak pernah lepas melihatmu, kau seperti magnet yang melekat di mataku
walaupun begitu aku tak berani memandang tepat di matamu, entah mengapa aku takut kau menyadari semuanya.
tahukah kau aku selalu mengawasimu dari balik punggungmu?
mungkin aku terdengar seperti penguntit, tetapi itulah aku ..
mataku tak pernah lepas melihatmu, kau seperti magnet yang melekat di mataku
walaupun begitu aku tak berani memandang tepat di matamu, entah mengapa aku takut kau menyadari semuanya.
photographed, object and edited by Hajar Intan Pertiwi
memory about you :)
kita begitu dekat, tetapi terasa jauh..
apa kau tau bahwa aku menunggumu?
mungkin bagimu aku hanya perempuan yang penuh kekurangan..
namun, kau bagi ku adalah sempurna .
memang tak sesempurna Nabi Muhammad SAW
tak sesempurna bapakku
tak sesempurna saudara laki-lakiku
tetapi kau cukup sempurna untuk ku sukai..
ingatkah kau kenangan kita?
ingatkah segala hal tentang ku?
masihkah kau mengingat namaku?
apa kau merasakan apa yang kurasakan?
banyak sekali pertanyaan di kepala ku ini, seperti bom yang akan meledak..
aku masih mengingat mu,
kaulah yang membuatku melupakan cinta pertamaku
kaulah yang membuat aku tersenyum saat membuka pesanmu
kaulah yang hadir dalam mimpiku..
kaulah yang membuatku melayang jauh ke langit, namun kau pula yang menghempaskan aku perlahan..
apa kau tau bahwa aku menunggumu?
mungkin bagimu aku hanya perempuan yang penuh kekurangan..
namun, kau bagi ku adalah sempurna .
memang tak sesempurna Nabi Muhammad SAW
tak sesempurna bapakku
tak sesempurna saudara laki-lakiku
tetapi kau cukup sempurna untuk ku sukai..
ingatkah kau kenangan kita?
ingatkah segala hal tentang ku?
masihkah kau mengingat namaku?
apa kau merasakan apa yang kurasakan?
banyak sekali pertanyaan di kepala ku ini, seperti bom yang akan meledak..
aku masih mengingat mu,
kaulah yang membuatku melupakan cinta pertamaku
kaulah yang membuat aku tersenyum saat membuka pesanmu
kaulah yang hadir dalam mimpiku..
kaulah yang membuatku melayang jauh ke langit, namun kau pula yang menghempaskan aku perlahan..
photographed, object and edited by Hajar Intan Pertiwi
Sunday, November 6, 2011
Tugas yang Meresahkan
tau gak, aku nulis ini sambil ngerjain tugas biologi ...
coba kalian bayangin ya, anak SMA yang unyuu unyuu ini harus dipusingkan dengan membuat "MODUL" yang harus dikumpulkan sesuai deadline. dan lagi setiap bab itu kita harus membuat "MODUL" tersebut ..
mungkin tujuan guru tersebut "BAIK" , entah baik dilihat darimananya .. saya bahkan gak mudeng dengan modul yang saya buat ini ... aaaaaaaaaaaaaaarrrgg
rasanya ingin ku lari joget-joget sambil ngomong , "woooyyy bantuin gue ngeerjain ini dooong"
coba kalian bayangin ya, anak SMA yang unyuu unyuu ini harus dipusingkan dengan membuat "MODUL" yang harus dikumpulkan sesuai deadline. dan lagi setiap bab itu kita harus membuat "MODUL" tersebut ..
mungkin tujuan guru tersebut "BAIK" , entah baik dilihat darimananya .. saya bahkan gak mudeng dengan modul yang saya buat ini ... aaaaaaaaaaaaaaarrrgg
rasanya ingin ku lari joget-joget sambil ngomong , "woooyyy bantuin gue ngeerjain ini dooong"
Subscribe to:
Posts (Atom)