Tuesday, July 15, 2014

Western Restaurant

Mereka membawa saya ke sebuah western restaurant, setelah berhasil menculik saya dari kampus. Sebuah restaurant yang sangat mewah, bahkan selama saya hidup, menginjakkan kaki di restaurant tersebut adalah sebuah mimpi. Balkon itu, sangat romantis, membayangkan Sora membisikkan kata-kata manis. Lampu itu, berdansa dengan Sora layaknya putri raja dengan alunan musik Waltz. Setiap sisi restaurant itu sangat menyilaukan. Indah sekali.
Sebelum itu saya diajak ke sebuah salon ternama di Tokyo, bahkan mereka mengajak saya ke butik. Rambut saya dikepang renggang dari atas menyamping, dengan beberapa helai rambut dan poni samping terurai layaknya putri jasmine dikerajaan 1001 malam. Gaun putih tanpa lengan selutut dibalut oleh bahan chiffon yang terlihat simpel dan elegan. Entah apa di pikiran mereka, pria-pria bertampang yakuza itu menyeramkan.

Saya terkejut, bahwa Sora sudah menunggu saya di depan pintu restaurant itu, mengenakan tuxsedo berwarna hitam pekat, sebuah dasi berwarna hitam melingkar dilehernya yang indah, badannya yang seksi dibalut kemeja berwarna putih. Matanya yang hitam pekat itu merasuki seluruh jiwa dan raga saya, seakan merayu saya untuk memeluknya. Saya seolah ditarik oleh medan magnet dimatanya, saya berjalan pelan dan mendekatinya.

"Selamat malam tuan putri."
"Kamu..."
"Hari ini hari yang spesial, aku tahu pasti banyak hal yang ingin kau tanyakan."
"Iya.."
"Simpan pertanyaanmu sayang, kau sangat cantik."
"....terima kasih."
Pipi saya merona mendengar perkataan Sora yang nyaris berbisik, suaranya yang dalam dan menghanyutkan itu merasuk, merasuk ke seluruh tubuh saya. Sora menggenggam jemari tangan saya, lalu beranjak menuju western restaurant itu. Disana terlihat keluarga yang sangat apik seperti lukisan kerajaan.

No comments:

Post a Comment