Pernahkah kau mendengar tentang paradoks?
Paradoks bagiku adalah mencintaimu.
Ya. Mencintaimu seperti time paradox yang menyiksa,
berulang ulang aku menyerah,
tapi kau membuatku lelah.
Kisah ini hanyalah kisah pendekku,
yang selalu berhubungan denganmu.
Terus dan terus.
Tidakkah kau sadar betapa ku ingin melupakanmu?
Tidak sadarkah kau menyakitiku?
Baik, jika kau belum sadar. Aku maklum.
Mungkin karena kisah ini kusimpan sendiri.
Kau, iya kau. Lelaki brengksek yang membuatku terkurung.
Ah, aku merasa sangat kasar tadi.
Maaf.
Tidak sepantasnya aku menyumpah.
Ya, ya, ya!
Tak apa kau datang,
Tak apa kau pulang,
Tak apa pula kau hilang.
Akulah pesakitan berulang yang kau ciptakan.
No comments:
Post a Comment