Tuesday, August 25, 2020
Sunday, August 9, 2020
malam
Belakangan suasana hatiku sedang tidak baik. Dan banyak sekali pikiran berkecamuk di kepalaku. Di usiaku yang menginjak 26, banyak orang yang mulai mempermasalahkan kapan aku menikah. Aku menikah bukan untuk memenuhi ekspektasi kalian, aku menikah untuk beribadah. Bapak ibuku saja biasa-biasa aja. Ko kalian repot? Aku ingin sekali menaikkan drajat orang tua. Kalian tidak tahu susahnya makan untuk sehari-hari, kalian tidak tahu kan rasanya berpikir besok akan tidur dimana? Tidak akan pernah tau. Banyak sekali pertimbanganku untuk membina rumah tangga. Ibadah terpanjang men. Asli.
Thursday, August 6, 2020
Lalu
Jujur, rasanya sakit ketika melihat masalalu. Disakiti kadang bukan menjadi pelajaran tersendiri, tetapi tamparan yang meninggalkan luka. Aku masih saja berpikir, enaknya jadi diri dulu, gak perlu susah-susah memutar otak untuk bertahan hidup. Orang-orang otomatis menyukaiku, meski hanya tampak depannya saja.
Ya balik lagi itu masa lalu. Sekarang aku berjuang untuk diriku sendiri dan keluargaku. Aku bahkan terlampau senang bisa membeli sepatu seharga 180rb dengan keringatku sendiri.
Tapi aku sangat bersyukur. Aku bertumbuh. Walau kadang masih berusaha untuk bertahan.
Subscribe to:
Posts (Atom)