Jujur, rasanya sakit ketika melihat masalalu. Disakiti kadang bukan menjadi pelajaran tersendiri, tetapi tamparan yang meninggalkan luka. Aku masih saja berpikir, enaknya jadi diri dulu, gak perlu susah-susah memutar otak untuk bertahan hidup. Orang-orang otomatis menyukaiku, meski hanya tampak depannya saja.
Ya balik lagi itu masa lalu. Sekarang aku berjuang untuk diriku sendiri dan keluargaku.
Aku bahkan terlampau senang bisa membeli sepatu seharga 180rb dengan keringatku sendiri.
Tapi aku sangat bersyukur. Aku bertumbuh. Walau kadang masih berusaha untuk bertahan.
No comments:
Post a Comment