Title : Heavenly Forest / just, loving you
Original Title : Tada, kimi wo aishiteru
Cast :
- Aoi Miyazaki as Shizuru Satonaka
- Hiroshi Tamaki as Makoto Segawa
- Meisa Kuroki as Miyuki Toyama
"She used to lie very often."
Makoto Segawa, seorang mahasiswa baru di Universitas Meikei. Makoto punya hobi jepret-jepret kamera. Makoto adalah seorang pemuda pemalu. Namun sebenarnya memendam bakat besar. Sedangkan Shizuru Satonaka adalah gadis yang mengidap penyakit langka. Hormon pertumbuhannya tak normal, sehingga dia terlihat masih seperti anak-anak. Setelan yang dia pakai itu-itu juga: celana congklang di atas mata kaki, kaus kodok, serta kaus dalaman lengan panjang, ditambah kacamata besar. Wajahnya manis, imut, lucu, dan kebocah-bocahan, serta berpotongan rambut bob seleher dengan poni di depan.
Karena inferioritas yang kompleks, Makoto cenderung bersikap malu (menutup diri) terhadap semua orang, tapi Shizuru membuat Makoto bersikap terbuka kepadanya.Hubungan pertemanan mereka makin berlanjut dekat. Makoto selalu mengajak Shizuru masuk sebuah hutan. Sebenarnya hutan tersebut terlarang untuk dimasuki. Namun mereka nekat saja. Maklum, Makoto tak pernah bisa menuntaskan hasrat fotografinya. Wajar saja, lantaran isi rimba tersebut indah nian. Tak puas-puasnya Makoto menembak lebatnya hijau pepohonan, luasnya danau nan tenang, air kali yang bergericik mengalir tertimpal batu dasar sungai yang dangkal, serta burung-burung yang gampang-gampang susah dipotret.
Rupanya Shizuru menaruh hati kepada Makoto. Dia pun minta diajari fotografi. Karya-karya Shizuru pun tak kalah cantiknya. Di mata orang lain, Shizuru nampak aneh. Kekanak-kanakan dan ganjil (weirdo). Hanya Makoto yang rela menemaninya setiap hari.
Hubungan keduanya mulai merenggang dengan masuknya tokoh Fujiyama Miyuki (Kuroki Meisa). Miyuki adalah gadis yang cantik, menarik, begitu mature, lembut, pendek kata sempurna di mata kaum Adam. Miyuki kuliah satu kampus dengan mereka. Makoto naksir Miyuki –meskipun mereka tak pernah jadian. Karena Miyuki tahu, sebenarnya Makoto hanya tepat bagi Shizuru.
"you hold anyone’s happiness in your hand" kata Miyuki.
Shizuru pun sadar, kalau dirinya penuh kekurangan. Fisiknya bagai anak kecil, tiada lekuk yang menarik. Namun dia selalu berujar, satu saat dia bakal berubah menjadi perempuan dewasa. Menjadi sosok yang cantik menarik dan tak terlupakan oleh seseorang yang mencintainya. Sebenarnya perkataan itu dia tujukan kepada Makoto. Hanya, Makoto menanggapinya sambil lalu.
Satu hari, Shizuru meminta kado ulang tahun. Dia minta dicium Makoto. Dengan alasan, untuk diabadikan sebagai foto, untuk sebuah kompetisi. Makoto pun menyanggupinya. Makoto tak sadar, itulah hari terakhir dia bertatap muka dengan Shizuru.
Setelah dua tahun berpisah, Makoto menerima surat dari New York. Rupanya dari Shizuru. Dia sudah bekerja sebagai fotografer di sebuah agensi. Shizuru mengundang Makoto menyaksikan pamerannya. Sebulan kemudian, Makoto menyambangi Shizuru di New York. Namun, yang dia temui adalah Miyuki. Rupanya Miyuki dan Shizuru tinggal seapartemen. Setelah lulus kuliah, Miyuki bekerja di New York. Bertemulah dia dengan Shizuru.
Shizuru yang dinanti Makoto tak kunjung tiba jua. Rupanya dia dipulangkan ke Jepang, dia meninggal bulan lalu, dan abu jenazahnya telah dikremasi di kampung halaman.Yang mengirimi surat adalah Miyuki, sebelum Shizuru meninggal dia meninggalkan beberapa surat untuk Makoto. Seakan-akan dia tau, bahwa suatu saat dia akan meninggal.
Makoto pergi ke pameran dan melihat banyak foto diri, dan foto besar Shizuru sudah dewasa dan indah, seperti yang sudah didikatakannya.
Makoto hanya bisa menangis di depan gambar-gambar karya Shizuru. Sebagian besar, adalah foto diri Makoto sendiri. Serta, gambar Shizuru yang telah tumbuh dewasa, cantik, menarik, dengan potongan rambut panjang. Di ujung ruang pameran, Makoto tak jemu-jemunya memandang foto mereka berciuman di tepi danau di tengah hutan, tempat mereka berjumpa untuk terakhir kalinya.
"i just want, the one i love, fall in love, to one who he loves"
==============================================================
Film ini semakin berasa, karena dilengkapi oleh suara Otsuka Ai yang membawakan lagu tema (theme song) yang bertajuk Renai Shashin. Film ini punya banyak nilai lebih. Para pemainnya benar-benar orang Jepang, tak seperti film kita yang padat disesaki oleh artis karbitan berwajah bule atau blasteran.
Pun, jalan ceritanya mengalir terasa nyata (meskipun fiksi), tak seperti kisah layar lebar kita (dan layar kaca), yang acapkali menyuguhkan cerita yang tak masuk akal serta melecehkan akal sehat. Tak ada Miyuki yang dengki atau perebut pria lain; tak ada Shizuru yang bagai anak kecil nan licik dan jahat; tiada pula kawan-kawan kampus yang overacting meledek kekurangan Shizuru secara berlebihan; dus, tak satupun kekayaan materi yang telanjang diumbar. Semuanya berjalan natural dan makin menambah daya pikat.
Tapi saya punya satu kekhawatiran. Duh, kalau begini kita tinggal tunggu waktu saja, satu saat pasti beredar film atau sinetron indonesia yang menjiplak film ini. Dengan rating tinggi pula. Ah, itu sih sudah lazim serta banal. Dan itu benar-benar memuakkan.
No comments:
Post a Comment