Wednesday, December 28, 2011

Holiday isn't that sweet

Seakan mengalami kehampaan yang mendalam, aku bahkan tak mengerti apa yang terjadi pada diriku ini. Langit yang selalu kupandangi itu tak lagi cerah, langit mendung seakan mengusiknya dari bumi ku tercinta. Dulu, walaupun hujan turun, langit biru menemaninya. Namun, sekarang berbeda, hujan turun, langit terisolasi, sehingga hanya kabut hitam yang tampak disekitarku. Ada apa denganku? aku bahkan tidak punya ide untuk menulis, untuk bercerita, untuk menuangkan segala isi kepala ku dalam sebuah tulisan. Kadang aku merasa kesepian. Hey, aku bukan anak kecil yang akan menangis karena satu butir permen ataupun balon. Aku 17 tahun, yang entah mengapa menjadi angka keramat bagiku. Secara mental aku tidak siap, aku tak siap menjadi dewasa. Bukan berarti aku ingin hidup abadi atau apa, bukan. Aku merasa semuanya terlalu cepat. Cepat sekali.

Aku memang bukan tergolong orang yang dewasa, selalu kekanak-kanakan, bukan hanya sikap dan sifatku, pemikiranku pun sama halnya dengan anak kecil. Aku jarang memikirkan kedepan atau dampaknya. Gaya bahasa dan kehidupan ku berbeda, sangat berbeda. Mungkin bagi kalian yang membaca harianku ini akan berpikir "wah dewasa sekali orang ini". Kenyataannya tidak, aku pun tidak mengerti. Ketidakpastian selalu hadir, keraguan selalu menyelimuti hati yang galau. Entahlah, kadang aku merasa ingin punya seseorang yang berarti dalam hidupku selain orangtua dan kakak adikku.

Rencana liburan ku pun kacau, aku tidak tau. Sebenarnya aku bahagia, but everything is not like I wanted. Yeah I know, we can't be selfish forever and do what I want. Keinginanku liburan ini adalah belajar mengendarai mobil. Entah mengapa, aku kadang minder atau kurang percaya diri, ketika setiap orang bisa mengendarai transportasi, sehingga dapat bepergian semau mereka. Sedangkan aku hanya duduk di rumah. Aku juga ingin menerbitkan blogku menjadi sebuah novel. Inilah cita-citaku. Namun, semuanya tidak semudah seperti yang kita bayangkan. Kendalanya adalah diri ku sendiri, aku seakan terpengaruh aroma liburan. Kemalasan mungkin hal yang wajar bagi pelajar. Hal itu adalah kendala terbesarku.



Hati yang berkabut
photographed by Mom, object and edited by Hajar Intan Pertiwi


No comments:

Post a Comment